Jumat, 17 Juli 2020

Mau Vitamin Menulis?disini....


Belajar Menulis Gelombang 12/Cakap Menulis dari Artikel ke Buku

Pertemuan ke 20 : Rabu, 15 Juli 2020
Waktu                  : 19.30 - 22.00 WIB
Pemateri              : M. Anwar Djaelani
                             http://www.anwardjaelani.com/
Resume               : Sofina, M. Pd.
                            finazen40@gmail.com/sofinayan.blogspot.com

Rasanya baru kemarin saya bergabung dengan WAG belajar menulis gelombang 12. Malam ini sudah pertemuan ke 20, artinya pertemuan yang terakhir dalam pengumpulan tugas yeeeeeeesssss, bebasss hahahahaha. Tahap selanjutnya adalah saya harus bersiap-siap untuk melahirkan, ciiaaaa melahirkan ‘mang masih muda?’, ooooh ini beda ya teman-teman, bukan melahirkan debay (dede bayi) tapi melahirkan buku solo. Naaah untuk bisa menerbitkan buku solo, ada beberapa syaratnya, diantaranya adalah selalu hadir selama 20 pertemuan tersebut, membuat resume setiap kali pembelajaran, resume tersebut dimuat di blog, dan terakhir adalah mengirim resume via email ke Om jay. Untuk semua syarat tersebut, alhamdulillah sudah saya penuhi.
Teman-teman, diatas saya bergembira kesenangan karena sudah tidak ada tugas lagi, itu alamiah ya teman, karena semua orang pasti senang jika bebas dari tugas atau sudah selesai. Satu sisi dari sanalah saya memulai menulis, dari awal merangkak, bingung mau awalnya gimana, sanggup apa engak ikut pembelajaran ini. Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata saya bisa mengikuti, berkat materi-materi yang diberikan nara sumber, dari pertemuan ke pertemuan selanjutnya, dari minggu per minggu, sudah banyak ilmu yang di dapat, sangat besar manfaatnya bagi saya sebagai penulis pemula. Tanpa adanya arahan, bimbingan, semangat, motivasi dari nara sumber, mungkin saya sudah gugur di tengah jalan (sudah banyak teman-teman yang tidak bisa mengikuti sampai finis), alhamdulillah saya dan teman-teman lainnya di WAG 12 masih tetap setia.
Okey teman-teman, saya akan mulai dengan resume terakhir pembelajaran ya. Malam ini nara sumbernya adalah Pak Anwar, beliau sudah aktif menulis artikel sejak tahun 1996, waaaah ketika saya SD dong hehhehee. Berikut  adalah profil singkat beliau. Bapak Anwar Djaelani lahir 23/04/1962 di Pamekasan. Sejak 1980, beliau hobi membaca, menulis, dan berorganisasi, tinggal di Surabaya dan menamatkan S2 Ilmu-ilmu Sosial Universitas Airlangga (2003). Di bawah ini adalah sebagian hasil karya beliau berupa buku.
Vitamin pertama yang diberikan Pak Anwar adalah menulis artikel ataupun buku adalah sebuah keterampilan, jika kita sering berlatih maka akan trampil dalam menulis, kecakapan ini dapat dilatih jika kita mau. Dari artikelah akan lahir buku-buku, karena trampil menulis artikel maka kecakapan menulis buku akan secara otomatis dikuasai. Vitamin kedua yang beliau berikan adalah semangatlah dalam menulis artikel yang dapat membawa kita naik kelas hingga cakap dalam membuat buku. Modal awalnya adalah membaca, dengan membaca akan mendapatkan pengetahuan/wawasan baru. Dan biasanya ide menulis akan muncul setalah apa yang dibacanya, dengan membaca pula kita akan kaya dengan perbendaharaan kata. Berikut ini adalah contoh-contoh artikel narsum, hasil dari membaca beliau, dengan membaca dari sekitar, koran, buku, internet, tv, dan lain-lain.
Tulisan memiliki pengaruh yang sangat besar, diantaranya adalah ungkapan  salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) yaitu “Andai tak punya murid,”Saya akan mengajar dunia dengan pena.” Dalaaaam sekali isi ungkapannya ya teman, ide saya jadi muncul nih setelah membaca ungkapan tersebut hehehehee. Hal yang perlu kita lakukan adalah membiasakan diri untuk terus menulis disertai niat yang benar dan motivasi kita. Terlebih bagi kita yang beragama Islam, maka niat itu adalah paling penting dan nanti akan menyertai perjalanan kita selanjutnya dalam menulis.
Nara sumber memberikan beberapa tip agar tulisan dimuat di media, yaitu harus aktual dan menarik perhatian publik. Selanjutnya adalah hal-hal pendukungnya yaitu orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan gaya bahasa. Sementara untu tema tuliasan, itu akan mengalir dengan deras sederasnya hujan kemaren heehhe, deras karena kita sudah terbiasa dengan menulis dan membiasakan diri. Bener banget pak, laaah ini saya pecah rekor dalam pengantar tulisan diatas, sampai satu halaman lebih, baru masuk ke isi resume, padahal kemarin-kemarin Cuma beberapa paragraf hehhheee.
Untuk langkah menulis maka buatlah outline/kerangka karangan. Ini diperlukan sebelum kita menulis lengkap, agar memudahkan pengembangan tulisan. Dan pada dasarnya alur menulis ada tiga yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup. Pada tahap pendahuluan, dibuat secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan, lalu dipembahasan diurai dan menganalisis masalah, kemudian ditutup dengan kesimpulan dan saran. Berikut ini adalah contoh outline yang beliau berikan yaitu,

Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi

-     Pandemi covid 19, ujian bagi semua (satu paragraf)
-     Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (dua paragraf)
-     Sekilas covid 19 (satu paragraf)
-     Dampak negatif covid 19 secara umum (dua paragraf)
-     Dampak negatif covid 19 di dunia pendidikan (tiga paragraf)
-     Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (dua paragraf)
-     Berbagai pilihan cara belajar disaat pandemi (empat paragraf)
-     Penutup/kesimpulan; tetap optimis di situasi apapun (satu paragraf)
Total adan 16 paragraf.

Setelah nara sumber memberikan materi dan tip dalam menulis, maka kami diminta latihan untu membuat outline. Tapi saya ga bisa ikutan hehehehheee, soalnya lagi sibuk untuk persiapan pembelajaran dengan beberapa media, #edisi ngeles.
Selanjutnya adalah tip membuat judul yang bagus, antara lain, judul mampu mencuri perhatian pembaca, mencerminkan tema/arah tulisan, ringkas dan padat. Contoh judul yang menarik adalah “Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid”. Sebaiknya judul empat kata, tapi itu tidak termasuk kata tugas ya, seperti di, yang, pada dan bagi. Lebih bagus lagi jika judul mengandung rima/perulangan bunyi seperti “Rindu Pemimpin Menulis Buku”, ada rima u dan u. atau contoh lain adalah “Menjaga Martabat Penerima Zakat”, ada rima at dan at.
     Untuk lead yang posisinya sebagai pendahuluan yang berbentuk paparan ringkas dari masalah yang dibahas. Posisinya harus menggoda, berada pada paragraf pertama, yang berfungsi untuk menggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead sebagai pengantar pembaca ke gagasan utama. Lead memiliki peran penting, jika berhasil mencuri memikat pembaca, maka dijamin tulisan akan dilahap habis oleh pembaca. Berikut 3 gaya lead yaitu,
1. Memancing dengan gaya bertanya, contoh :
Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
2. Dengan kutipan memikat, contoh :
“If you think strongly enough,
you will be forced by science to the belief in God
3. Gaya narasi diskriptif, contoh :
Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.
Bagaimanakah agar pembahasan kita dapat menawan? Maka pembahasan harus sistematis, argumentatif, tuntas, dan tulisan dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk membaca artikel orang lain sebanyak mungkin.
Bagian terakhir dari  tulisan adalah kesimpulan dan saran, yang dapat disajikan sekaligus dengan gaya pamit, dengan melihat diksi maka pembaca sudah tahu bahwa tulisan ini akan berakhir/selesai. Teman-teman berdasarkan pemaparan narsum, maka jika kita terampil dalam menulis artikel maka akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
Mengenai resensi buku yang berupa ulasan kritis atas sebuah buku, dengan penilaian yang objektif terkait kelebihan dan kekurangannya, perlu kita lakukan. Dengan kita rajin membuat resensi maka kita menulis buku tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat penulis-penulis lain.
Dengan semangat 3M dari Pak Anwar, maka kita mulai dari sekarang hehehhee, 3M adalah mulai, mulai dan mulailah! Coba itu pakai tanda seru loh teman-teman hehhehee.
Sangat luaaaar biasaaa  dan pecaaah banget pemateri malam ini, semuanya ilmuy yang diberikan sangat diperlukan bagi kami sebagai penulis pemula. Terima kasih banyak atas berbagi ilmu dan motivasinya Pak Anwar, semoga kami bisa mengikuti jejak Bapak, amiiin. Demikianlah teman-teman resume pembelajaran kami, semoga bermanfaat buat teman-teman yang membacanya ya, amiiin.


Hai kamu…

👩🏻‍🏫 Tema 5 Bahasa Indonesia