Rabu, 01 Juli 2020

Anak yang Kurang Beruntung Bisa belajar di Sekolah Bagus, itulah yang luar biasa


Belajar Menulis Gelombang 12/Mengelola Sekolah di Era Covid-19

Pertemuan ke 13  : Senin, 29 Juni 2020
Waktu                 : 19.30 - 22.00 WIB
Pemateri              : Dra, Betti Risnalenni, MM.
Resume               : Sofina, M. Pd.
                            finazen40@gmail.com/sofinayan.blogspot.com


Pertemuan ke 13, rasanya tak terasa belajar WAG seiring dengan waktu yang sebentar lagi hamper sampai finish, yaitu sampai ke pembelajaran 20, semoga Allah beri kesehatan dan kemudahan pada saya dan teman-teman Angkatan 12 agar bisa sampai ke final, lalu membuat tugas, menyelesaikan, mengumpulkan, dan mengirimkan file tugas tersebut pada Om Jay sebagai pemegang kunci kami hehehehhee.

Alhamdulillah malam ini saya belajar bersama guru yang telah menghantarkan anak didiknya menjadi seorang Menteri Pendidikan saat ini, beliau adalah Ibu Betti Risnalenni. Awalnya dengan membuka kursus sampai akhirnya sebagai pengelola dan pendiri dari TK, SD Insan Kamil di Bekasi. Selain itu juga beliau mempunyai niat yang mulia dengan membuka sekolah yang bagus tapi siapa saja bisa menikmatinya, baik mampu atau tidak. Banyak manfaat yang telah beliau rasakan dengan membuat sekolah, diantaranya menjadi guru teladan, kepala sekolah berprestasi, selain keuntungan uang. Berawal dari membuka TK dengan kerjasama dengan teman, hingga mengalami kerugian,  akhirnya Ibu Betti melanjutkan sendiri, karena beliau tidak mau mundur, rugi dan untung adalah hal biasa. Hingga akhirnya beliau memberanikan diri mengontrak rumah satu tahun, lalu ada rezki melakukan over rumah pada sebuah perumahan, dengan dukungan dari perumahan tersebut beliau bisa beriklan bareng untuk promosi. Itulah perjalanan Ibu Betti dalam proses membangun sekolah hingga bisa tetap eksis sampai saat ini. Gambar berikut adalah profil sekolah beliau.


Dalam hal pembelajaran saat ini adalah sama dengan yang saya lakukan yaitu melakukan pembelajaran daring selama 3 bulan ini. Ibu Betti tidak hanya memberikan materi pelajaran tapi juga menugaskan kegiata di rumah berupa life skill dan karakter, naaaaaah kalua pembelajaran begini pasti anak-anak suka yak arena tidak membuat mereka jenuh. Kerja sama dengan orang tua, guru dan karyawan sangat diperlukan dengan kondisi saat ini. Yang perlu diperhatikan saat ini adalah agar kita lebih berhati-hati karena kita pun agak stress dengan musibah ini, terlebih mengajar dari rumah lebih susah dan banyak gangguan, hehehhhee betuuuul sekali ibu. Ini salah satu gambar kegiatan siswa Insan Kamil Utama.
Ada beberapa masukan dari Ibu bahwa jika kita ingin memberikan penugasan lewat hp, maka harus ada kesepakatan yang harus dipatuhi anak, diantaranya memegang hp untuk berkomunikasi dan mengerjakan tugas, jika ingin bermain games cukup 15-30 menit dengan memberikan alarm. Untuk anak-anak semakin semangat dan senang maka Ibu Betti mempublikasikan tugas siswa ke IG dan FB. Selain berbagi tentang pengalaman mengajasr saat pandemic ini, beliau juga berbagi tentang tata cara pengelolaan sekolah. Banyaknya tantangan agar tetap survive dimasa ini, memperhitungkan pemasukan dan pengeluaran secara cermat, walau profit bukan tujuannya, serta melibatkan koperasi sekolah agar dapat mengelola sumber keuangan dengan baik. Terutama prinsip beliau adalah ‘anak miskin di sekolah yang kurang atau sekolah biasa saja adalah sudah biasa, tapi anak miskin yang bisa sekolah di sekolah bagus, itulah yang luar biasa. Naaah itulah yang dilakukan beliau di Insan kamil, yang mampu mereka bayar, yang kurang mampu, mereka free dengan menunjukkan SKTM.

Nara sumber malam ini ternyata juga hobi dengan pelajaran aritmatika dan bahasa inggris, bahkan telah membuat buku sendiri hingga bisa dijual. Hal ini diambil dari pengalaman anak beliau yang pernah belajar di Pare. Berangkat dari hobi dan pekerjaan yang disenangi. Diantara pengalaman beliau adalah saat menjadi guru, yaitu menjadi guru SD dari salah satu menteri Pendidikan saat ini, yaaah dialah Nadiem Makarim. Bisa saya bayangkan betapa senangnya hati dan rasa bangga bisa menghadirkan anak didik kita, sebagai salah satu pemimpin di negeri ini. Mungkin rasa bahagia Ibu Betti tidak bisa diutarakan dengan kata-kata. Barokallah ya bu, itu pahala terus mengalir buat ibu, amiiiiin. Pengalaman mengajar disana yaaaah ditempat  yang sangat bagus di mana di dalamnya terdapat anak panti asuhan dengan nasib yang kurang beruntung. Justru dari latar belakang cerita inilah sekolah Insan Kamil dapat terbangun.
Sungguh pembelajaran dan berbagi yang luar biasa dari nara sumber malam ini. Menambah ilmu, membuka mata serta hati, bahwa masih banyak anak-anak diluar sana yang masih membutuhkan sekolah bagus tanpa biaya. Semoga saya bisa membangun sekolah tersebut, amiiiin. Terima kasih banyak ibu Betti.

    Baru Belajar Menulis

11 komentar:

  1. Mantap ibu..pembelajaran yang luar biasa,
    Anak yang kurang beruntungpun bisa menikmati
    Pendidikan di sekolah bagus

    BalasHapus
  2. Semangat ibu...menulis itu adalah perjuangan hanya bs dilakukan oleh sebagian kecil manusia. Berbahagialah yg bisa menulis dgn menggerakkan orang lain. Salam literasi.

    BalasHapus
  3. Bagus bu resumenya, enak dibaca tulisannya. Semangat

    BalasHapus
  4. Mantap... Semoga kita juga bisa melakukan hal terbaik buat semua orang....

    BalasHapus
  5. tulisan bu Fina mmg keren..punya ciri khas

    BalasHapus
  6. Mantab lanjut menulis terus Bu Samapi terbitkan buku. Mampir ke cakinin.blogspot.com

    BalasHapus

👩🏻‍🏫 Tema 5 Bahasa Indonesia